Senin, 11 November 2013

Puisi

      Tipu?
Masih sepiring berdua, lagu lama bersahaja
Bagaikan pungguk merinduakan bulan agaknya
Selembar bernoda, selembarnya lagi bercahaya
Aku kira bakal si merek kasihan
Buang muka saja lebih indah baginya
Kutatap dua bola matanya
Yang mana menipu, yang mana jujur
Sepanjang jalan berpura sengsara
Bekal gitar, rokok sebatang
Tudung rajutan liliti kepala
Bertumpuk pula helm kerupuk kesukaannya
Aku pikir parkir di mana motornya
Kata orang, jalan kakilah ia
Setiap hari ku lalangi lampu merah itu
Setiap saat itu juga aku pandang ia
Ia hanya diam sambil menggempul asap

Datangi pemberhentian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar